Hansen berpendapat bahwa ketidakpastian politik dan ekonomi seputar pemilihan ini akan mendorong investor menuju keamanan emas.
Jakarta, postbanten.net
Dalam analisis terbaru, Saxo Bank menyoroti bahwa pemilihan presiden AS yang akan datang antara Donald Trump dan Kamala Harris kemungkinan akan menguntungkan harga emas terlepas dari hasilnya.
Hansen berpendapat bahwa ketidakpastian politik dan ekonomi seputar pemilihan ini akan mendorong investor menuju keamanan emas.
Dia menekankan bahwa kebijakan ekonomi yang berbeda dari kedua kandidat akan menciptakan volatilitas pasar, yang secara tradisional meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe-haven.
Emas telah menunjukkan ketahanan dan kinerja yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi global, memperkuat statusnya sebagai investasi yang andal.
Sementara itu, pedagang Tiongkok secara signifikan mempengaruhi pasar emas.
Lonjakan harga emas awal tahun ini terutama didorong oleh pedagang berjangka di Shanghai Futures Exchange (SHFE) dan Shanghai Gold Exchange (SGE).
Aktivitas yang meningkat dari pedagang Tiongkok ini telah mendorong harga emas ke level tertinggi baru, dengan beberapa analis memprediksi bahwa emas bisa mencapai $3.000 per ons.
Sementara investor Barat telah menjual aset terkait emas karena suku bunga riil yang tinggi, permintaan dari Tiongkok tetap kuat, didorong oleh bank sentral dan sektor swasta.
Pergeseran ini menunjukkan bahwa Timur kini memainkan peran yang lebih dominan di pasar emas global, yang berpotensi menyebabkan harga yang lebih tinggi secara berkelanjutan.
Menggabungkan wawasan ini, jelas bahwa perkembangan politik di AS dan peningkatan aktivitas perdagangan di Tiongkok adalah faktor kunci yang mendorong prospek bullish untuk emas.
Interaksi elemen-elemen ini menunjukkan masa depan yang kuat untuk emas, dengan potensi kenaikan harga yang signifikan yang didorong oleh dinamika ekonomi dan politik global.
Analisis terbaru menyoroti dinamika saat ini dan prospek masa depan untuk harga perak.
Harga perak (XAG/USD) tetap stabil mendekati level tertinggi mingguan, tepat di bawah $28,50. Stabilitas harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk pemulihan moderat Dolar AS dan spekulasi tentang kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve AS.
Antisipasi pemotongan suku bunga diharapkan dapat membatasi penurunan harga perak, membuatnya lebih menarik bagi pembeli.
Namun, kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi Tiongkok dan permintaan perak dapat menimbulkan tantangan, mengingat Tiongkok adalah pemain utama di pasar perak global.
Di sisi lain, reli harga perak baru-baru ini tidak mungkin bertahan tanpa dukungan dari emas.
Mereka menekankan korelasi yang kuat antara kedua logam mulia ini, mencatat bahwa perak sering mengikuti jejak emas.
Tanpa kenaikan harga emas yang bersamaan, keuntungan perak mungkin bersifat sementara. Perspektif ini menyoroti pentingnya kinerja emas dalam mendorong tren pasar perak.
Menggabungkan wawasan ini, jelas bahwa meskipun perak saat ini mengalami stabilitas harga, trajektori masa depannya sangat terkait dengan faktor ekonomi yang lebih luas dan kinerja emas.
Investor harus memantau keputusan kebijakan Federal Reserve AS dan tren pasar emas untuk lebih memahami potensi pergerakan perak.
Perkembangan terbaru di pasar minyak menyoroti interaksi kompleks antara gangguan pasokan dan kekhawatiran permintaan.
Harga minyak tetap stabil meskipun ada gangguan pasokan yang disebabkan oleh Badai Tropis Francine.
Badai ini menyebabkan penutupan beberapa pelabuhan AS dan penghentian platform produksi lepas pantai oleh perusahaan besar seperti Exxon Mobil dan Chevron.
Namun, masalah pasokan ini diimbangi oleh prospek permintaan yang lebih lemah, terutama dari Tiongkok, di mana tantangan ekonomi terus menekan permintaan.
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) juga telah merevisi perkiraan pertumbuhan permintaan minyak globalnya ke bawah, yang semakin berkontribusi pada sentimen pasar yang lesu.
Dalam laporan terkait, harga minyak mengalami rebound setelah penurunan signifikan yang dipicu oleh kekhawatiran permintaan global. Penurunan awal didorong oleh ketakutan akan melemahnya permintaan, terutama dari ekonomi besar seperti Tiongkok dan AS.
Namun, pasar melihat pemulihan saat para pedagang menyesuaikan posisi mereka dan mempertimbangkan potensi gangguan pasokan untuk memperketat pasar.
Laporan tersebut juga mencatat bahwa ketegangan geopolitik dan perubahan produksi terkait cuaca dapat memberikan dukungan pada harga minyak dalam jangka pendek.
Meskipun ada rebound, prospek keseluruhan tetap hati-hati, dengan revisi ke bawah OPEC terhadap pertumbuhan permintaan menambah ketidakpastian.
Menggabungkan wawasan ini, jelas bahwa pasar minyak saat ini sedang menavigasi keseimbangan yang rumit antara gangguan pasokan dan ketidakpastian permintaan.
Meskipun masalah pasokan seperti yang disebabkan oleh Badai Tropis Francine dapat memberikan dukungan jangka pendek pada harga, prospek permintaan yang lebih luas, dipengaruhi oleh kondisi ekonomi di pasar utama, terus membebani trajektori masa depan pasar.
Quotient Fund Indonesia adalah perusahaan konsulting keuangan global, berkantor pusat di Quotient Center Lebak Bulus, Jakarta Selatan, dan dapat dihubungi di hotline 0811-1094-489
(prayitno)