Diduga perampokan dan kekerasan terhadap Walikota Blintar, ada dugaan bahwa pelaku untuk cari dana dan hutang piutang.
Blitar, postbanten.net
Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono di Blitar mengatakan bahwa dalam penyelidikan anggotanya yang dapat di curigai, adalah pihak sidik jari yang nempel di kursi dan lemari.
Ia kata AKBP. Argo Kapolres kini dalam tahap penyelidikan, bahwa ia akan serius tangani kasus kekerasan terhadap Walikota Blintar, Jawa Timur.
“Kami berharap dalam minggu kedepan sudah bisa dapat pelakunya”, katanya
Menurut kami, bahwa ada beberapa yang kami periksa oleh pihak penyelidik, menyimpulkan dari keterangan saksi 40 orang dari penjaga Kantor Walikota sampai yang tukang ojeg.
Aparat Kepolisian Resor Blitar Kota, Jawa Timur, mengidentifikasi pelaku perampokan rumah dinas Wali Kota Blitar Santoso dari sidik jari serta keterangan para saksi.
“Ini sudah 40 saksi yang kami periksa. Kami masih dalami berbagai kemungkinan, tentunya dari hasil analisis keterangan saksi.
Kami masih profiling dengan data, baik metode sidik maupun lainnya,” kata Kapolres Blitar Kota AKBP Argo Wiyono di Blitar, Sabtu.
Dari analisis sidik jari yang ditemukan di area rumah dinas, kata dia, juga dilakukan tindak lanjut untuk pencocokan identitas.
Namun, terdapat beberapa yang tidak ada kaitannya dengan kasus itu.
“Jadi, analisis sidik jari ada beberapa yang setelah dicocokkan ada identitas yang tidak ada keterkaitan. Ini jadi catatan tersendiri.
Selain itu, juga dilakukan pemeriksaan manual dibantu dispendukcapil,” katanya.
Saat ini polisi juga masih fokus mencari keberadaan lokasi kendaraan para pelaku.
Polres Blitar dibantu dari Polda Jatim serta dari Mabes Polri untuk ungkap kasus tersebut.
“Yang pasti secara scientific investigation sudah berjalan. Sudah ada rumusan dan ada di bank data inafis. dikutip antara.com
Karena ini kepentingan penyidikan, saya tidak bisa menjelaskan secara perinci.
Yang pasti semua dikerjakan oleh tim,” kata dia.
jan / hendi / mas / postb