Akademisi : Anies Tawarkan Janji Manis Tanpa Realisasi.
Jakarta, Postbanten.net
Akademisi Universitas Negeri Manado (UNM), Sulawesi Utara (Sulu), Prof DR OC Kaligis menyatakan Anies Baswedan saat kampanye Pilgub DKI Jakarta 2017-2022, menawarkan janji manis berupa mensejahterakan rakyat, mengatasi banjir dan memberikan pembayaran uang muka rumah nol persen tapi tanpa realisasi.
“Kenyataannya setelah menang mengalahkan Basuki Tjahaya Purnama (Ahok) tidak dilaksanakan janji malah sebaliknya muncul rencana yang tidak pernah dikampanyekan yakni proyek Formula E, ” kata Prof OC Kaligis di Jakarta, Senin (22/7/2024).
Kaligis mengatakan padahal saat kampanye tidak terdengar janji Formula E dan malahan membangun stadion Jakarta Internasional Stadium (JIS) yang menguras dana melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI Jakarta.
Namun setelah dilakukan studi banding ternyata program Formula E di Jakarta ternyata lebih mahal dibanding Formula serupa di New York, Montreal Kanada, dan Roma Italia yang membebaskan biaya komitmen fee.
Bahkan proyek Formula E itu menelan biaya Rp 2,3 triliun sama sekali tidak dibahas bersama DPRD setempat selaku mitra gubernur, sehingga DPRD pernah gusar hendak memajukan hak interpelasi.
Menurut dia, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit transaksi saat itu mendapatkan hasil transaksi yang dilakukan Anies terhadap proyek Formula E sebesar 53 ribu pound sterling atau setara Rp 983,31 milyar.
“Yang pasti proyek Formula E menguntungkan pihak lain, memakai uang negara, sehingga timbul pertanyaan mengapa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak melanjutkan penyelidikan korupsi Anies Baswedan,” kata guru besar hukum yang juga seorang pengacara itu.
Dia menambahkan penyidikan KPK terhadap Anies tentang Formula E tersebut hanya berlangsung selama 11 jam, itu pun hanya sekali dalam pemeriksaan, setelah itu KPK menutup perkara secara diam-diam.
Saat terpilih Anies bersikukuh untuk tidak memberikan Izin Mendirikan Bangunan (IMB) ke pengembang pembangunan Pantai Indah Kapuk (PIK) 2.
Anies juga berupaya untuk mencegah adanya reklamasi dalam proyek PIK 2 itu, tapi akhirnya pembangunan pengurukan Laut Jawa itu terus berlanjut.
Demikian pula ketika banjir melanda Jakarta dengan mudah Anies menjelaskan kepada warga mengenai teori banjir bahwa hujan turun dari langit, maka masuk ke tanah dan akhirnya dapat diatasi.
Akademisi itu mempertanyakan sebagai warga Jakarta dirinya juga berhak untuk mengetahui tindak lanjut kasus Formula E, apakah KPK berani melakukan penyelidikan demi pemberantasan korupsi tanpa adanya upaya tebang pilih.
**** (adi)