Pemanggilan Menteri hari ini terakhir, untuk membantu kinerja Prabowo-Gibran.

Jakarta, postbanten.net

Calon-calon Menteri Prabowo-Gibran telah di panggil-pangilan agar di persiapkan nanti tanggal 20 Oktober 2024 akan di lantik di Istana Negara Jakarta, selasa (15/10).

Pemanggilan itu para mentri siap di lantik menjadi menteri, untuk membantu kinerja Prabowo-Gibran tahun 2024-2029.

Jumlah yang di lantik beberapa menteri pihak biro Pegawai Kemenetrian Nasional, belum menyebutkan ada beberapa untuk ikut di lantik.

Yang jelas, yang sudah di panggil oleh Biro Pengawaian Kementerian Nasional sudah beberapa menteri yang ikut di lantik.

Ada masa presiden RI yang ke-7 masa Jokowi ada juga ikut di lantik, kemungkinan kinerja bagus dan handal di bidang.

“Ada beberapa penambahan menteri di masa jokowi kini nambah antara 10 hingga 20 menteri”, katanya Biro kementerian Nasional.

Menurut dia, Hari senin (14/10) yang di panggil harus mempersiapkan diri untuk di lantik pada waktu sudah di jadwalkan, tentu Update pemanggilan calon Menteri, terjawab sudah nasib Tito Karnavian, Raja Juli Antoni, Bahlil Lahadalia, dan Yusril Ihza Mahendra?.

Sebagai informasi, sejumlah tokoh politik mendatangi kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto di Jalan Kertanegara IV, Jakarta Selatan, pada Senin (14/10/2024).

Kedatangan para tokoh ini mereka menarik perhatian publik terkait kemungkinan penempatan mereka dalam kabinet mendatang.

Berikut perkembangan terkini pemanggilan calon Menteri dan kabar terbaru Tito Karnavan, Raja Juli Antoni, Bahlil Lahadalia, dan Yusril Ihza Mahendra yang sudah di panggil kemarin, dikutip tribunnews.com.

“Pak Yusril Ihza Mahendra Diminta Prabowo Jadi Menko Hukum dan HAM, agar tuntaskan masalah hukum yang ada di indonesia”, katanya.

Menurut Yusril Ihza Mahendra diminta presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menjabat sebagai menteri koordinator pada masa pemerintahan mendatang.

“Mudah-mudah Kementerian koordinator yang dijabatnya akan mengampu persoalan dibidang hukum dan juga hak asasi manusia (HAM)”, ujarnya pada wartawan.

(henry / revi)