Ayah Korban DL minta kasus RSU Fatmawati di gugat 1 milyar.

Jakarta, postbanten.net.

Usut Tuntas Kisah Nyata Kasus Dugaan Mal Praktek Dokter Ahli Orthopaedi RS Fatmawati tahun 2014, Saat itu Anak Pa D.L L korban Mal Praktek Dr Ahli Orthopaedic itu duduk di Kelas 3 SMP, Tangerang Selatan, Banten.

Sebelum dilakukan Operasi masih bisa bermain bola kasti dan berlari kencang bisa koprol layaknya anak ceria semua siswa diusianya.

Namun bedanya tulang belakang ( Vertebrae ) ku miring singkat cerita sampailah di RS Fatmawati diingat dokternya bernama dr. L.G, setelah diperiksa penyakit kelainan tulang belakang diagnosanya Scoliosis singkat.

Cerita harus dioperasi  dengan harus dipasangkan PEN Pennya sudah dibeli D L Rp. 30 juta, Singkatnya lagi korban masuk Ruang operasi dari Jam.09.00 pagi keluar jam 16.00 sore.

Setelah operasi kawan kawan lain yang operasi lebih cepat pulang, sedang korban masih terbaring ditempat tidur pasien.

Saat itu dokter jaga bilang orang-orang pada pulang kog kamu masih disini tidak pulang ada apa ??!!.

Setelah itu sudah berlangsung 1 minggu terkapar pembengkakak sisa bekas operasi nyeri sekali ).

Singkat cerita korban mengklaim, Kenapa kondisi saya seperti ini?.

Dokter di RSU Fatmawati tidak merespon serta menanggapi serius, sehingga korban harus pergi bolak balik keliling RS sampai ke Rumah Sakit lainnya.

Korban di Rontgen, hasil rontgen dokter dikhabarkan mengatakan bahwa ada kelalaian dokter.

Ternyata ikatan pen yang paling ujung terlepas, inilah penyebab tulang drastis bengkok kembali.

D L mengklaim ini, kesemua instansi terkait, bersangkutan namun konspirasi saling buang badan setali tiga uang saling menutup nutupi kinerja dokter mall praktek yang salah, ditindak tegas.

Tindakan ini tidak ada responsibility keterangan yang sesungguhnya memuaskan tentang perilaku dugaan malpraktek dokter ahli orthopedic terkenal tersebut, harus di proses hukum.

“Suatu waktu setelah didesak keluarga terjadilah suatu pertemuan di RS Fatmawati akbar kami dipertemukan oleh Wakil MK DKI di RS Fatmawati itu, harus di proses hukum”, katanya ayah korban.

Dalam pembicaraan perdebatan melenceng semua akibatnya Direktur Fatmawati ambil inisiatif menawarkan si korban untuk kerja sambil berobat jalan untuk menjadi tenaga honorer paruh waktu.

“Jika harus berobat bayar lagi kami tidak terima ini kelalai dokter mengakibatkan anak kami korban”, tuturnya Ayah DL.

Lanjutnya, di rumah sakit itu, D.L ayahnya mengatakan bahwa kendaraan korban hanya, Satu Jalan kaki satu lagi naik kendaraan umum.

Atau taksi harus duduk di depan dipapah naiknya oleh sang ayah .Kendaraan lain umumnya tidak bisa .jadi di jawab direktur artinya tidak bisa honorer, berapalah gaji karyawan honorer itu?

Itulah pertemuan pihak Rumah sakit Pertama dan terakhir mengenainitikad baik dan empaty Rasa tanggung Jawab sosok direktur RSU.Fatmawati Setelah itu.

Ayah D.L meminta bantuan pengacara dan berencana menggugat dokter LG dan Prof dr.SS Pihak Rumah Sakit dengan nominal jumlah gugatan uang ganti rugi atas suatu pengakuan tindakan kelalaian dokter Mal Praktek medis yang berakibat menghilangkan kondisi tubuh pasien.

Seseorang menderita parah yakni cacat permanent seumur hidupnya sangat menderita kasihan anak ini masa depannya hancur berkeping keping mimpinya untuk meraih cita cita pun kandas akibat kesalahan fatal lepasnya dambungan PEN ditulang ekor.

“Sejak operasi hingga detik ini, korban pada akhirnya tidak bisa mengangkat benda yang beratnya hanya 5.kg Operasi GAGAL TOTAL ” Dr.LG adalah jelas jelas mal praktek operasi Dr LG tersebut anak ini sudah “HANCUR “, katanya kuasa hukum dari Ayah DL.

(dr. bernard)