mgid.com, 663616, DIRECT, d4c29acad76ce94f IFRAME SYNC
mgid.com, 663616, DIRECT, d4c29acad76ce94f

Ramadhan menyatakan polri telah mengamankan Bharada E


Jakarta, postnanten.net

Dor, dor, kata pistol menebus pada pihak anggota perwira polisi, yang tertembak.

Kini persatuan keluarga polisi akan desak pihak pihak polri Jendral lestyo untuk perintahkan usut tuntas polisi tembak polisi.

Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan kabar soal tewasnya Brigpol Nopryansah Yosua Hutabarat.

Ajudan Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo, pada Jumat lalu, 8 Juli 2022, dikabarkan pihaknya kesal sama ajudan Kadiv Propam.

Yosua tewas setelah ditembak oleh rekannya sesama anggota polisi, di TKP.

Ramadhan menyatakan bahwa insiden baku tembak itu terjadi di kediaman Ferdy di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

“TKP (tempat kejadian perkara) di perumahan salah satu pejabat (Mabes Polri) ya di Duren Tiga (Jakarta Selatan),” kata Ramadhan di Gedung Divisi Humas Mabes Polri, Jakarta, Senin, 11 Juli 2022.

Ramadhan mengatakan kejadian baku tembak terjadi pada sekitar pukul 17.00 WIB. Pelakunya adalah Bharada E.

Dia menuturkan insiden baku tembak ini berawal pada saat Yosua masuk ke kediaman Ferdy. Bharada E yang menjaga rumah itu laantas menegur Brigadir Yosua.

Tanpa alasan yang jelas, kata Ramadhan, Yosua lantas mengacungkan senjata dan Dia menuturkan insiden baku tembak ini berawal pada saat Yosua masuk ke kediaman Ferdy.

Bharada E yang menjaga rumah itu laantas menegur Brigadir Yosua.

Tanpa alasan yang jelas, kata Ramadhan, Yosua lantas mengacungkan senjata dan kemudian melakukan penembakan.

Hal itu lantas membuat Bharada E menghindar dan membalas tembakan.

Hingga saat ini, pihak Mabes Polri masih terus mendalami motif dari kejadian penembakan itu.

Ramadhan menyatakan polri telah mengamankan Bharada E untuk diperiksa lebih lanjut atas kejadian itu.

“Saat ini kasus sedang didalami, ditelusuri lebih jauh oleh Propam Mabes dan Polres Jakarta Selatan,” ucapnya.dikutip tempo.co

Sementara itu, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk Tim Pencari Gabungan Pencari Fakta atas peristiwa polisi tembak polisi tersebut.

‘Jika hal ini tidak secepatnya, ini akan menimbulkan banyak prajurit, tentunya nanti”, katanya Wawan, SH, IPW

Menurut Wawan, pihak polri harus berikan surat dan telegram pada propam dan tangkap yang melakukan penembakan.

Henry/Netty/postb

Berita Terkait

Top
.
mgid.com, 663616, DIRECT, d4c29acad76ce94f