Program ekosistem digital ini sendiri merupakan pengembangan dari program jaringan desa online
Lamongan, postbanten.net
Asosiasi pengusaha Desa Indonesia (APEDI) melakukan peresmian program ekosistem digital desa oleh Kemenko PMK yang dalam hal ini diwakili oleh Ir. Mustikorini Indrijatiningrum yang menjabat sebagai asisten deputi pemberdayaan kawasan dan mobilitas spasial Kemenko PMK di desa deketagung lamongan, Jawa Timur, selasa (22/03).
launching program ini bersamaan dengan panen perdana padi organik yang dilakukan oleh DPD (dewan pengurus daerah) APEDI Jatim. Visi APEDI untuk mengembangkan ekonomi desa dimulai dengan membangun infrastruktur dan peningkatan hasil budiya komoditi desa diwujudkan dengan pelaksaan program ekosistem digital ini.
Soekaryo SH MM Gubenur Jawa Timur mengatakan, Program ekosistem digital ini sendiri merupakan pengembangan dari program jaringan desa online yang dimiliki oleh APEDI. Ekosistem digital desa ini terdiri dari sistem layanan publik berbasis elektronik atau yang biasa dikenal dengan istilah smart desa, dalam hal ini penyedia aplikasi layanan APEDI bekerja sama dengan PT. JEKOM,
Sensorik data atau tenaga ahli desa untuk pencari data dan juga tenaga IT desa yang memanfaatkan pemuda asli desa atau karang taruna sehingga website dan database desa tidak pernah kosong dan selalu memiliki input data yang baik,
“Jaringan internet desa, dan marketplace serta pemanfaatan teknologi dan IOT dalam produksi desa. Pada percontohan yang dilakukan di desa deketagung, sistem IOT yang terpasang adalah sensor unsur hara tanah di sawah dan drone untuk penyiraman pupuk dan pestisida organik, untuk mewujudkan teknologi ini APEDI berkolaborasi dengan TELKOM”, katanya Soekaryo SH MM.
Kata Soekaryo SH MM, Sedangkan untuk pembangunan infrastruktur internet dan smart desa APEDI menyalurkan CSR dari PT. Sankara Mulia Nusantara yang dalam peresmian ini juga berkesempatan menyerahkan bantuan CSR untuk satu tahun senilai 2 M kepada APEDI untuk merealisasikan program – program serupa di Desa se- Indonesia. Dalam kesempatan ini TELKOM melalui executive Vice President TELKOM DBS Pontjo Suhartono juga memberikan bantuan CSR kepada desa Deketagung berupa mobil ambulance dan peralatan klinik desa senilai 1 M.
Pada Peresmian ini juga menjadi awal kolaborasi APEDI untuk melakukan MOU kerjasama dengan TELKOM untuk merealisasikan ekosistem digital desa di seluruh Indonesia. Selain TELKOM, APEDI juga berkolaborasi dengan PT. Sankara mitra mulia, PT. INTENS, PT. JEKOM, dan PT Anugrah Pratama.
“Program ekosistem digital ini merupakan penyaluran dari CSR dan juga investasi yan bersifat swasta sehingga tidak menggunakan dana pemerintah. Melalui program ini APEDI berharap bisa dijadikan contoh program bagi desa – desa di seluruh Indonesia agar dapat melakukan program serupa, selain memberikan sumber pemasukan bagi desa, program ini juga menjadi awal untuk memajukan desa – desa di Indonesia, karena melalui program ini APEDI membawa konsep industry 5.0 untuk mulai diterapkan di desa –desa”, unjaranya.
Tidak hanya sekedar membawa digitalisasi APEDI juga berupaya untuk membuat kontrak pembelian hasil komoditi desa secara berkelanjutan menggunakan sistem smart kontrak. Program ekosistem digital desa ini sendiri telah ada di beberapa desa di Indonesia, dan desa deketagung dipilih sebagai tempat untuk melakukan peresmian.
Kegiatan ini juga menjadi bukti nyata bagaimana kolaborasi adalah sebuah menjadi keharusan saat ini untuk membangun Indonesia, dalam kegiatan ini turut datang mewakili gubernur Jatim kadis PMD provinsi Jatim Soekaryo SH MM.
“Beliau menyampaikan program – program gubernur Jatim yang telah berhasil mengembangkan desa mandiri sehingga Jatim menjadi provinsi dengan desa mandiri terbanyak di Indonesia, serta menurunkan tingkat kemiskinan, dalam kesempatan ini Soekaryo juga menyampaikan pentingnya pembagian peran dari setiap pihak untuk turut serta membangun desa”, ujarnya.
“Kegiatan ini ditutup dengan turun langsung ke sawah organik untuk melihat demo drone penyiram tanaman, mesin panen, dan juga penggunaan pompa celup portable untuk irigasi yang akan memudahkan para petani”, ujarnya Soekaryo.
Lanjutnya Soekaryo, APEDI berharap penggunaan teknologi ini bisa dilakukan oleh BUMDES untuk kemudian disewakan kepada para petani sehingga mampu menjadi model bisnis yang berkelanjutan dan memberikan peran BUMDES sebagai sentral penguatan ekonomi pada level desa.
Adegunawan/postb