IFRAME SYNC

Normalisasi Muara Sungai Suryabahari permudah Jalan perahu nelayan dan antisipasi musim penghujan (ROB) air laut


Tangerang Kab. Postbantem

SURYABAHARI-senin (13/12/2021) Desa suryabahari mulai berbenah, di hari ke 3 (tiga) alat berat excavator (long arm) atau biasa di sebut juga “awam beko” sudah tampak terlihat terjun turun ke sungai, yang menjadi pembatas diantara kedua desa, yaitu desa suryabahari dan desa sukawali yang terletak di sebuah kecamatan pakuhaji kabupaten tangerang provinsi banten.

Masyarakat turut menyambut dengan antusias khusus nya warga desa suryabahari dan sukawali menyaksikan dimana proses pengerjaan mesin penegruk alat berat (excavator long arm) berukuran besar itu melakukan tugas nya secara perlahan namun pasti

Dimulai sejak titik sisi jembatan utara, hadap muara lepas laut, terus bergeser sedikit demi sedikit mengangkat dengan sendok beko nya dan membersihkan dari banyak nya lumpur yang selama ini membuat sidemintasi pendangkalan sungai dan lagi kedapatan sampah-sampah berupa plastik, tali dadung berukuran besar dan panjang panjang nya bermeter-meter yang selama ini menghuni berada didalam dasar aliran sungai.

Belum lagi terdapat didalam nya juga bongkaran kayu yang mungkin bekas sisa bangkai kapal,perahu para nelayan yang sudah tidak dapat beroperasi lagi karena mengalami kerusakan, serta terlihat pula lebih dari 5 (lima) unit kapal perahu tradisionil nelayan yang sudah tampak rusak tak terurus teronggok di sisi kanan dan kiri nya badan sungai sehingga bukan tidak mungkin memperparah terhambat nya aliran sungai dan aktifitas hilir mudik, lalu-lalang nya perahu nelayan yang hendak berlayar menangkap ikan serta sebaliknya sandar bertepi ke dermaga.

Wasmin salah seorang staf dari pemdes (pemerintah desa) setempat mengatakan pada wartawan di lokasi dan waktu yang sama ” kami perangkat desa, kecamatan serta dinas terkait dalam hal ini Dinas SDA dan segenap warga desa suryabahari dan desa tetangga yaitu sukawali serius dan bergotong royong saling bahu-membahu keluar dari setiap permasalahan yang ada, terutama masalah sungai (kali) yang selama ini di keluhkan warga, kami berharaf setelah normalisasi dengan mengeruk lumpur dan sejenisnya dalam dasar sungai para nelayan bisa keluar masuk dengan nyaman dan mudah,sehingga warga yang mayoritas nya adalah nelayan penangkap ikan laut dapat menikmati hasilnya”

Menurut pantauan awak media sejauh ini alat berat excavator ready siap di lokasi terdapat 2 (dua) unit,dan 1 (satu) mobil truk dari dinas terkait yang nantinya diperuntukan mengangkut material yg didapat dari hasil pengerukan,walau sejak senin pagi terlihat baru aktif bekerja 1 (satu) unit, dikarenakan ada sedikit kendala yaitu di salah satu unit excavator sedang dalam perbaikan karena adanya kerusakan di bagian dari mesin ” as” begitu tambah nya dengan sembari berbincang sesekali dengan montir escavator tersebut.

Proses pengerjaan normalisasi sungai bertujuan untuk pengerukan agar lebih dalam dari terdapat nya lumpur yang makin lama kian meninggi hingga sesekali terlihat tanah dan sampah ke permukaan air sungai tatkala air pasang surut laut.

Fajar warga yang juga turut menyaksikan pengerukan sungai berkata ” memang gampang-susah juga lantaran masih ada beberapa orang (warga) yang belum menunjukan kesiapan nya ketika hari ” H” telah tiba pengerjaan, masih terlihat adanya kapal-kapal yang rusak teronggok dan pemilik agak sulit dihubungi, tak pelak setidak nya mengulur waktu dalam proses ini”

begitu lagi tandas fajar yang juga mengaku pernah menjadi staf desa nya, pemdes sudah mengadakan sosialilasi sebelumnya pada warga lain khusus nya nelayan untuk membantu dengan menggeser apa-pun bentuknya terlebih kapal-kapal mereka dari sisi badan sungai yang selama ini perahu itu terparkir/sandar agar alat berat escavator leluasa manuver gerak kerja nya hingga menyisir sampai penghujung muara pertemuan sungai dengan lautan,sesuai rencana.

Taerudin/Red Postbant

Berita Terkait

Top
.