Mayjend TNI Agus Arif Fadilah S I.P,, Jadikan Enterpreuner Jiwa Pancasila
Depok-Postbanten
Lembaga Generasi Penerus Bangsa (LGPB) menggelar acara seminar kebangsaan dan launching PT, Sapta Perkasa Sukses di Resto Dapur Siliwangi Jl, Siliwangi Depok Jum’at (20/5/2022).
Hadir dalam acara tersebut, Mayor Jendral TNI Agus Arif Fadilah S I.P, Dandim di wakili Danramil 01 Panmas, Polres Depok di Wakili Kapolres Panmas, Walikota Depok di wakili oleh Kesbangpol Kota Depok, Alumni Lemhanas, calon Enterpreneur serta elemen masyarakat.
Mayjend TNI Agus Arief Fadli Mengatakan bahwa dirinya mengisi acara di seminar kebangsaan atas undangan yang di inisiasi oleh lembaga generasi penerus bangsa.”katanya
Lembaga swadaya masyarakat LGPB ini pendirinya adalah para alumni lemhanas dari Pendidikan Program Regular Angkatan (PPRA) dan dari tagline yang pendidikan sangat singkat, sebutnya.
Menurut Jendral Agus, mereka ini mempunyai inisiatif mendirikan lembaga tujuannya untuk menularkan manusia manusia Pancasilais serta berwawasan kebangsaan .”saya mengisi materi di seminar kebangsaan sesuai dengan tema acara ” Membangunkan Jiwa. Enterpreneur Anak Bangsa Yang Mandiri “. tema ini cukup bagus karena diselenggarakan sesuai kondisi ditengah era globalisasi.
Jendral Agus ungkapkan, untuk menjadi pengusaha itu cukup bagus, apalagi menjadi enterpreuner lebih bagus lagi, makanya saya membuat materi bagaimana menjadi entrepreneur yang Pancasilais, Kalau entrepreneur mempunyai inovasi – inovasi seorang wira usahawan tetapi tidak dilandasi oleh nilai atau jiwa Pancasila, tentu keberhasilan koorporasinya hanya menghasilkan untuk dirinya, keluarganya dan kelompoknya. Namun kalau entrepreneur Pancasilais paling tidak kan ada trek down for effect yang meresap kebawah kepada orang nya. kemudian koorporasinya harus juga ada multi player efek kesamping.
Jadi sandinya si enterpreuner bila mendirikan pabrik semisalnya disini di kota Depok tentu ada inovasi tujuan pabrik itu apa, paling tidak di sekeliling pabrik tentu disegala macam mempunyai maanfaat buat lingkungan setempat, terang Jendral Agus
Dampak dari multi player efek tentunya ada usaha – usaha, industri, seperti usaha rumah tangga ataupun usaha kecil menengah (UKM) yang mendukung pabrik tersebut.
Percuma menjadi seorang enterpreneur Pancasila kalau tidak bisa mengatasi semua itu, meski bisa mengelola semua di bidang koorporasi, tapi dia tidak memiliki nilai jiwa Pancasilais dan dia bersikukuh mengikuti pendirian nya, tentu tidak akan berkembang, begitu – begitu saja kondisinya si enterpreneur yang tidak Pancasilais itu..
Multi efek player yang dilandasi jiwa Pancasilais harus bisa mandiri, kalau enterpreneur pasti mandiri, karena jiwa’ seorang entrepreneur mempunyai inovasi – inovasi, itu namanya pengusaha plus inovator pasti dia mandiri, cuman mandirinya di era globalisasi ini ada interlink antar perusahaan dari luar negri bukan tidak bisa bekerjasama dengan orang lain, sebutnya.
Bicara soal mandiri, Jendral Agus katakan, pemikiran, mandiri dalam ekspansi bisnis dan segala macam tentu dia bekerja sama dengan koorporasi lain atau dengan enterpreneur yang lainnya. Mandiri bukan diartikan dia sendirian, melainkan mandiri yang merdeka bukan Alon yang sendirian.
Soal menghadapi oligarki KK keterlibatan para elit dengan pengusaha, makanya untuk antisipasi hal tersebut, kita harus menanamkan jiwa enterpreneur ke anak cucu kita, karena oligarki itu bukan sesuatu yang negatif semua, oligarki itu adalah bentuk suatu pemerintahan atau kekuasaan yang dipegang oleh sekelompok orang saja, itulah yang sebenarnya arti dari oligarki.
Kenapa terjadi oligarki seperti itu, karena sistem politiknya bisa di jadikan seperti itu juga, jadi jangan salahkan oligarkinya.
Ia sebut bahwa kebanyakan enterpreuner tingkat atas itu justru bersembunyi, berlindung di belakang politik, karena politik membutuhkannya dan dia membutuhkan perlindungan politik itu bisa disebut namanya simbiosis mutualisme, makanya jangan salahkan keduanya, karena itu merupakan konsekwensi di era politik sekarang ini.
“Tidak semua pengusaha atau konglomerat berperilaku seperti itu, Kalau ada konglomerat seperti itu, yang sudah menjadi pengusaha besar, menguasai dan mengatur media lalu ingin juga menjadi penguasa, secara politis tidak etis lah.
” Kalau pengusaha, konglomerat dan penguasa dia, dia juga siapa yang mengawasinya, itu menyalahi Undang – undang karena norma dan nilai atau well you, itu rata rata diatas pasal, ayat bahkan diatas undang – undang,” jelasnya
Untuk itu, Jendral Agus mempunyai harapan bahwa lembaga ini akan berkembang, memiliki anggota yang banyak, bermanfaat bagi masyarakat dalam rangka menularkan wawasan kebangsaan, menjadi warganegara yang baik
Dikesempatan itu, Iwan Sopyan ketua dewan pendiri lembaga generasi penerus bangsa mengatakan, bahwa lembaga ini harus eksis dalam meng implementasi konsep kebangsaan.
Karena jelas Iwan, seminar kebangsaan mengambil momen HUT ke – 8 LGPB sekaligus me launching PT Sapta Perkasa Sukses dengan tujuan akan membuat usaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi pengurus menjadi pengusaha atau enterpreneur.
” Kita akan membentuk serta mengembangkan usaha mini market atau waralaba. Program waralaba kita sudah datakan dengan PT, Sapta Perkasa Sukses yang akan membawahi CV sekitar 100 lebih dalam waktu dekat ini terbentuk.
Apa korelasi lembaga ini, Iwan jelaskan bahwa banyak lembaga yang tidak memikirkan perekonomian, meski pengabdian kita terhadap negara, namun pengabdian kita tentu pentingkan dahulu kepada keluarga, orang tua, isteri suami dan anak yang harus diutamakan. Kalau ekonomi kita tidak kuat bagaimana kita mengabdi kepada negara, tetapi jikalau ekonomi rumah tangga kita berantakan, namun kalau ekonomi kita cukup kuat otomatis pengabdiannya ke Negara.
Soal sikap enterpreneur Pancasilais, sejatinya seorang enterpreneur itu memiliki nilai jiwa pertama punya rasa, paham dan semangat, sosial. Jika kita sudah punya rasa dan perasaan sebagai pengusaha tersebut, tentu yang merasakan kesuksesannya bukan diri kita melainkan dirasakan oleh orang banyak
Intinya, kalau kita sukses tentu akan bisa mensukseskan orang, makanya lembaga ini ingin sukses dan harus mensukseskan dulu seluruh pengurus juga anggotanya.
Lembaga ini sumbar dari Iwan, kami telah membuat perencanaan dibidang pendidikan atau sekolah diberi nama Sekolah Gepensa ( Generasi Penerus Bangsa ) mulai dari PAUD, TK, SD.SMP, SMA, SMK maupun kampus, semua in sedang kami usahakan dengan konsep kebangsaan.
2 konsep LGPB yakni Waralaba untuk ekonomi dengan produk lokal atau mini market untuk UKM dan kedua konsep Sekolah Gapensa untuk dunia pendidikan
(Tuty Y/posbant.)