DLH Timbun Sampah Di Desa Janaka, Begini Kata Warga Desa Babadsari

Postbanten.net
Pandeglang- Dinas Lingkungan Hidup membuang sampah sementara di wilayah Desa Janaka berdekatan dengan kp. Barabay Desa Babadsari Kecamatan Jiput Kabupaten Pandeglang Pada bulan Puasa menjelang hari raya idul fitri tahun 2022.
DLH mbuangan sampah di tempat tersebut bersipat sementara lantaran saat itu keadaan sedang darurat akibat TPS yang di bangkonol dan di Bojongcanar kp. Lame luhur kondisinya sedang di bangun sehingga tidak memungkinkan pihak DLH membuang sampah ke dua tempat sampah yang biasa di gunakan.
Akibat dari pembuangan sampah sementara tersebut sehingga saat itu menimbulkan bau dan mengakibatkan warga kp. Barabay Desa Babadsari merasa terganggu banyak lalat dan banyak nyamuk sehingga menghawatirkan juga terganggu kesehatan warga tapi di hari ke empat pengiriman sampah di hentikan lantaran menghargai keluhan warga.
Sampah tersebut di giling dan di ratakan dengan alat berat dan timbun dengan tanah sehingga sampah terebut tidak lagi menimbulkan bau dan masyarakat sudah dua minggu ini kembali normal dan tidak mempermasalahk lagi pada sampah tersebut lantaran sudah tidak menimbulkan bau.
Saat di konfirmasi warga setempat Asep mengatakan ” Memang dulu waktu Saat sampah datang pertama belum datang alat berat memang benar sedikit terganggu karena bau tapi setelah di timbun dan cuaca panas sampah kering tidak bau lagi, buang sampah itu kan sipatnya sementara mungkin kalau permanen kami yang demo menolak, intinya kami sekarang tidak mempermasalahk lagi, justru kalau permasalahan terbesar di desa ini akses jalan sudah rusak berat saya berharap kepada pemerintah agar lebih memperhatikan jalan untuk di bangun, Ungkapnya.
Di tambahkan masih Warga Kp. Barabay Imas yang rumahnya paling dekat dengan tempat Timbunan sampah seraya mengatakan “Namanya Sampah ya pasti bau waktu yang pertama datang sebelum alat berat datang tapi setelah sampah di rapikan dengan alat berat gak bau lagi, lalat lalat dan nyamuk juga sudah tidak ada, kalau harapan kami kepada pemerintah mungkin sama bukan masalah sampah tapi menginginkan jalan mulus seperti desa desa yang lain di kec. Jiput, tolong bangun jalan babadsari-Desa Janaka agar ekonomi Masyarakat bisa meningkat, Ucapnya.
2/11/2022
Sama halnya di katakan Ketua BPD desa Babadsari Ucak saat di konfirmasi mengatakan hal yang sama “Iya benar dulu pertama sampah datang kami sedikit terganggu karena bau saat itu bulan puasa mau lebaran, pengiriman sampah itu tiga kali warga terganggu itu pengiriman yang kedua kali karena sampah numpuk di pinggir jalan, pengiriman yang ke tiga kali mulai reda karena sampah sudah di turunkan dengan doser tapi sekarang sudah tidak ada masalah lagi, kita hargai mungkin teman temen kita yang aksi itu membawa aspirasi masyarakat yang dulu saat ada pengiriman sampah ke dua, kalau sekarang sudah tidak ada masalah lagi pak masyarakat sudah kondusif, kalau masalah serapan kotoran sampah ke sungai juga tidak ada yang mempermasalah kan karena warga di sini tidak menggunakan sungai itu, walaupun ada mungkin orang kp. Limus piit tapi saya rasa earga desa babadsari semuanya menggunakan air dari psmsimas, Ucapnya pada awak media.
Menanggapi hal tersebut Di hubungi melalui telepon selulernya Kepala Dinas Lingkungan Hidup Aep Saepudin Mengatakan ” Saat itu sedang mengadakan bersih bersih pantai rencananya akan di adakan bulan november 2022 ini karena dari pihak provinsi jadwalnya di majukan karena di akhir oktober itu mereka sibuk dengan kegiatan ada pengadaan barang dan jasa yang harus di lokasikan ke masing masing kabupaten kota yang ada di banten akhirnya sepakat tanggal 17 oktober, akhirnya kita tanggal 17 oktober itu baik TPA Bangkonol ataupun Bojongcanar sedang ada pengecoran sehingga akses buang sampah tidak mungkin masuk itu di buang di situ akhirnya kami minta izin ke yang punya tanah juga kepada kepala desa ada juga saudara kita yang terdekat saudara kubil minta izin untuk pembuangan kita sampaikan secara tertulis dan secara lisan mereka mengizinkan asal tidak seperti yang dulu tidak di masukan ke jurang, dan kegiatan ini hasil kerjasama antara indonesian power sebagai penyedia eksapator yang standby di teluk kemudian juga DLH Provinsi dan kecamatan labuan dan kepala desa teluk kamipun hanya menyediakan transportasi berupa armada sampah dan tenaga akhirnya kami laksanakan itu, kami juga tidak merasa benar meski perbuatan itu baik bagi masyarakat desa teluk tapi juga kami tidak merasa benar membuang sampah di tempat itu karena saat itu sangat urgent sangat darurat tidak mungkin di buang ke TPS dan momentumnya sangat tepat karena ada bantuan dari provinsi dari indonesian power sehingga bisa meringankan kami karena itu memang tidak ada anggaranya kami siasati dari anggaran bbm yang biasa sehari hari mengangkut sampah, mereka sangat berkontribusi terutama dari indonesia power, pada hari ke empat ada warga jiput yang mempersoalkan itu kami hargai kami langsung berhenti, kami juga sudah berusaha untuk mediasi tapi ya hasilnya seperti itu, Pungkasnya.
Mudhi/postbant