IFRAME SYNC

Diduga Lagi Kejadian Tak Mengenakan Dialami Seorang Pewarta (wartawan) oleh seorang oknum, kali


Pakuhaji, postbanten.net

Diduga Lagi Kejadian Tak Mengenakan Dialami Seorang Pewarta (wartawan) oleh seorang oknum, kali ini pelaku tindakan tak etis dan tidak mengenakan dilakukan oleh seorang yang diduga berprofesi sebagai seorang pemborong jasa armada pengurukan tanah (dump trouck) bernama Rijal, Desa Sukawali, Pakuhaji, Tangerang, Banten, belum lama ini.

Laki-laki berkulit hitam dan berambut ikal infonya dari ketua Lingkungan setempat Rt 003/02, saat dilokasi Bangunan yang berada jl. Raya sukawali, desa sukawali, Kecamatan Paluhaji, Kabupaten Tangerang-Banten  Arogan.

Menurut di TKP, Berawal dari adanya temuan dilapangan oleh seorang wartawan terkait kegiatan pengerjaan pembangunan, sore itu sekitar jam 16.30wib terlihat adanya antrean lbh dari 5unit truk pengangkut tanah berjejer di pinggir jalan raya sukawali tepat nya depan rumah makan (saung ikan bakar) yang diketahui milik orang nomer satu (kades amang) di desa sukawali sendiri,

Diduga pula yang mengantri giliran untuk masuk membongkar isi muatan tanah ke sebidang lahan yang kiranya sedang ada aktifitas oleh beberapa unit ekxavator (beko) alat berat didalam area bangunan tersebut.

Seperti pada umum nya awak media (wartawan) memperkenalkan diri kepada pemilik/pengurus setiap terkait kegiatan, sejak kesan pertama laki-laki yang diduga pemborong pengerjaan urukan tanah.

Menurut info dari para supir truk bernama Rijal sudah terlihat bersikap kurang bersahabat, dari tutur kata maupun sikapnya, se-saat hendak dikonfirmasi terkait kegiatan pengurukan tanah itu.

“Dan yang pada puncak nya Rijal memperlakukan wartawan dengan tidak sepatut nya, berkata-kata kasar, menyeret-nyeret lengan kiri wartawan dengan maksud memaksa untuk masuk kedalam area menjauh dari penglihatan kalayak umum ke lahan yang sedang di garap tersebut entah memiliki maksud tujuan apa”, kata yudi teman wartwan

Menurut Yudi, Tidak berhenti disitu Rijal pun lebih dari 3 kali berucap dengan nada ancaman hendak menganiaya dengan menyebutkan akan pukul, aku lempar wartawan dengan Bangku yang kebetulan ada di sekitar, dan terus mulut nya memaki, dan dengan bangga nya mdnyebut bahwa dirinya seorang anggota ormas di DPP namun ketika ditanya ormas apa, ia tidak mau menjawab dengan suara yang tidak sepatutnya.

“Setelah beberapa jam kemudian wartawan yang teraniaya berinisiatif menghubungi kades setempat (lurah amang) via telephone dan direspon, lalu mengutarakan semua yang dialami sore itu dan pak kades amang mengatakan ” iyaa…Rijal Kan Preman ya begitulah, pak” ujar nya diujung telephone.

Sampai berita ini di terbitkan belum ada perkembangan selanjutnya, rencana setelah berkoordinasi ke pimred(pimpinanan redaksi) dan biro hukum media postbanten, kedepan akan mengusut permasalahan tersebut sesuai jalur.

Taerudin/postb

Berita Terkait

Top
.